Sumatera Utara adalah suatu provinsi yang merupakan daerah yang terkenal dengan budayanya yaitu budaya batak. Dalam suatu budaya tentu saja memiliki ciri khas dengan kebudayaan lain, sama halnya dengan budaya batak. Budaya batak memiliki banyak ciri khas yang terdapat pada budaya batak yaitu dari tariannya, busananya dan makanannya. Agar dapat mengetahui segala sesuatu tentang kebudayaan batak, Saya telah mewawancarai seorang narasumber yang merupakan teman sekelas saya yang bernama Rangga Caesar untuk menjelaskan tentang segala sesuatu tentang budaya yang ada di tanah batak.
Kebudayaan batak memiliki kuliner, tarian dan busana yang khas yang tidak ditemukan pada daerah lain. Dalam hal kuliner, kebudayaan batak memiliki beragam jenis kuliner yang menjadi ciri khas budaya batak. kuliner yang berasal dari budaya batak antara lain naniarsik, naniura, saksang, dan manuk napinadar. Kuliner ini memiliki cara penyajian yang berbeda serta bahan-bahan yang berbeda untuk memasaknya. Berikut ini merupakan macam-macam cara penyajian dan bahan-bahan yang diolah pada kuliner budaya batak.
- Naniarsik adalah ikan mas bumbu kuning yang dimasak dengan bumbu khas Sumatera Utara.
- Naniura adalah ikan khas batak yang tidak dimasak seperti layaknya sashimi mentah khas Jepang,ikan ini dimasak dengan menggunakan bumbu khas Sumatera Utara, asam jungga dan andaliman.
- Saksang adalah makanan khas batak yang terbuat dari daging babi yang dicincang kemudian dimasak dengan menggunakan darah,santan dan rempah-rempah.
- Manuk Napinadar adalah ayam panggang yang dimasak dengan saos special, andaliman, bawang putih bubuk lalu dimasak.
Kuliner – kuliner ini biasa dihidangkan pada acara-acara besar seperti pesta pernikahan. Kuliner ini wajib ada dalam suatu acara besar seperti pernikahan karena kuliner ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat batak sebagai hidangan pada acara-acara besar seperti pernikahan.
Selain kuliner, budaya batak juga memiliki tarian yang menunjukkan ciri khas dari budaya batak. Tarian yang berasal dari budaya batak adalah tari Tor-tor, Tari tor-tor ini biasa ditampilkan disetiap acara-acara tertentu seperti pesta besar. Selain itu tarian tor-tor ini dilakukan pada saat pengukuhan seorang raja, dan pada saat dilanda musibah.
Tarian tor-tor ini memiliki ciri khas gerakannya, gerakan tari tor-tor ini tidak sama dengan gerakan tarian lain yang ada pada daerah lain. Untuk menarikan tarian tor-tor ini anda harus paham dengan konsep dari tarian ini. Cara melakukan tarian ini seperti patung yang sedang bergerak menari tetapi dengan gerakan yang kaku,gerakan tarian tor-tor meliputi gerakan kaki(jinjit-jinjit) dan gerakan tangan yang bervariasa,salah satu contohnya adalah gerakan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
Kebudayaan batak juga memiliki busana yang menciri khaskan kebudayaan batak. Busana ini adalah busana ulos. Busana ini mirip dengan busana songket dari Palembang. Busana ini biasa dipakai sehari-haria oleh orang-orang batak, pada saat pesta pernikahan dan acara pesta besar lainnya. Ciri dari kain ulos ini adalah warna yang dominan dengan warna merah, putih ataupun hitam yang dihiasasi tenunan dari benang emas atau perak.
Selain hal-hal yang disebutkan diatas, kebudayaan batak juga masih memiliki ragam kuliner, dan busana lainnya. Seperti layaknya budaya tradisional lainnya, budaya ini harus-lah dilestarikan agar budaya ini tetap terjaga dan tidak punah. Cara melestarikan kebudayaan batak menurut Rangga Caesar adalah dengan cara saling berkontribusi antara generasi muda dan generasi tua sehingga kebudayaan batak akan tetap lestari dan terjaga dari kepunahan.
Generasi tua harus mengajarkan generasi muda cara memasak,menari dan memakaikan makanan,tarian dan busana khas batak, karena jika tidak begitu maka budaya tersebut bisa hilang dan generasi muda tidak akan tau dan tidak bisa menurunkan ciri khas tersebut kepada generasi yang selanjutnya. Demikian juga dengan generasi muda harus mau menerima ajaran dari generasi tua, karena jika generasi muda tidak mau menerimanya maka akan sia-sia.
Kesimpulannya adalah budaya batak termasuk budaya Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri baik dari makanannya, tariannya maupun busananya. Makanan yang menjadi ciri khas dari budaya batak adalah naniarsik, naniura, saksang dan manuk napiadar. Tarian yang menunjukkan ciri khas budaya batak adalah tarian tor-tor, dan busana yang menjadi ciri khas budaya batak adalah busana ulos. Ketiga hal ini baik makanan, tarian, dan busana sudah menjadi kebiasaan masyarakat batak dalam menggelar suatu acara besar. Sehingga ketiga hal ini wajib ada pacara acara-acara besar. Cara melestarikan budaya batak ini dengan cara saling berkontribusi satu sama lain antara generasi tua maupun generasi muda.